Kamis, 15 Oktober 2015

Inovasi Kelompok Kami

Pangea Cell

        


Latar belakang kami berencana berbisnis pulsa karena kami melihat peluang yang cukup menjanjikan dengan sasaran mulai dari lingkungan kampus. Dengan modal yang tidak terlalu besar, flexible, dan hal yang memungkinkan dilakukan kami pada saat ini, serta di Geologi UPN sendiri masih belum ada pelaku bisnis pulsa yang sangat dibutuhkan para mahasiswanya. 

Modal usaha kami berasal dari iuran awal anggota. Usaha ini juga hanya memerlukan handphone dan sedikit pengiklanan. Dengan cara kerjanya melalui pulsa elektrik yang dapat dikirim 24 jam. Kendala dari bisnis ini adalah pembayaran yang tidak secara langsung ( hutang ). 

Kami mempunyai inovasi pembuatan deposit pulsa seperti sistem rekening bank. Jadi pembeli dapat mendepotsitkan uangnya untuk pulsa dengan kemudahan dapat di tukar dengan pulsa setiap saat. Kami juga memberikan harga yang berbeda pada para pemegang rekening pulsa. Rekening ini memiliki angka minimal saldo. Kendala lain dari bisnis ini adalah kami harus stand by 24 jam jika ada pembeli yang membutuhkan pulsa secara cepat.
PENGUSAHA RAMEN :
Introduction :
Sebagai awalan, mari kita mencari tahu apakah itu "ramen" :)
Ramen adalah salah satu jenis mi dari jepang, ramen terbuat dari gandum, walaupun ramen aslinya berasal dari cina, ramen sangat populer di jepang dan banyak sekali toko/warung yang menjualnya. Bahkan jepang menyediakan ramen instan untuk para pencinta ramen agar dapat memakan ramen dengan cepat dan mudah di rumah masing-masing. Tidak hanya dijepang, Negara negara lain sudah mulai memproduksi ramen, tentu saja indonesia juga.
Salah satunya adalah Nikkou Ramen di Yogyakarta.


Nikkou Ramen adalah rumah makan yang menyediakan masakan Jepang, dengan bumbu-bumbu yang sudah disesuaikan dengan lidah orang Indonesia. Harganya yang terjangkau serta porsi yang banyak menjadi daya tarik warung Ramen ini. Nikkou termasuk salah satu pelopor warung Ramen yang ada di Yogyakarta sebelum menjamurnya bisnis kuliner Jepang-jepangan melanda kawasan Jogjakarta ini.

Dibawah ini penampakan warung Nikkou Ramen, alamatnya ada di Jl A.M Sangaji No. 90 Yogyakarta.


Suasana lantai 1 Nikkou Ramen


 Suasana lantai 2 Nikkou Ramen



Daftar menu Nikkou Ramen




Penampakan menu :




Karyawan-karyawan nikou ramen dengan seragamnya.




Nah sekian pengenalannya mengenai nikkou ramen, untuk mengetahui lebih lanjut mengenai nikkou ramen, kami telah mewawancarai pemilik dari nikkou ramen. owner dari warung ramen ini adalah lulusan kehutanan UGM dan Ekonomi UGM yang akrab di kenal mas sie dan mbak im, Mereka merintis warung ramen ini saat berumur 25 tahun pada tahun 2008 dengan 2 karyawan, Mereka membutuhkan modal sekitar 15 juta dengan resep yang mereka dapatkan dari teman di jepang.


Mas Sie ( Kiri )

Berikut adalah proses wawancara dan hasilnya.


Proses wawancara


Ini adalah hasil dari wawancara kami : 
Awal mula berbisnis Nikou ramen



Alasan Owner membuka bisnis nikkou ramen adalah karena Beliau memiliki hobi makan, dan otaku. Sehingga, restoran ramen menjadi prospek bisnis yang fun selain sambil bekerja. Selain itu menurut beliau ramen juga sudah familiar dengan komunitas jepang di Indonesia.


 Untuk resepnya sendiri owner bertanya kepada temannya dari Jepang sembari melakukan survey. Ramen di Nikou Ramen merupakan hybrid sehingga rasanya berbeda dengan asli Jepang yang memiliki rasa lebih plain, namun owner menambahkan rempah-rempah supaya rasanya tidak datar dan masuk dengan lidah orang Indonesia.

Modal dan Pendapatannya


Modal awal membuka Nikou Ramen berkisar 15 juta rupiah. Sehari Nikou Ramen dapat menjual hingga 300 porsi, dengan range pendapatan antara dua sampai lima juta/hari. Nikau Ramen sempat membuka cabang di seturan hingga awal 2014, namun kontraknya habis sehingga tutup.

Kesan-kesan selama berbisnis



Ada hal yang menarik selama owner menjalankan bisnis ini, yaitu ketika beliau  menyelenggarakan lomba makan ramen dalam sebuah festival jepang di Jogja Expo Center (JEC), dimana tantannya adalah menghabiskan 2 mangkok chili ramen, dimana ada peserta yang pada awalnya tampak sombong, terlihat kepayahan menyelesaikan tatangan tersebut, adaa pula peserta yang akhirnya masuk rumah sakit.